Selasa, 17 April 2012

Sejarah Tenis Meja


SEJARAH TENIS MEJA

Pada abad ke-19 tenis meja mulai dikenali dieropa dan yang paling populer berada di Inggris dengan nama ping-pong, gossima,whiff-whaff. Ini ditetapkan oleh orang Victoria kaya yang mau memainkan permainan di dalam garasi.Waktu itu,peralatan yang dipakai masih sederhana yang kira-kira bisa dimainkan. Walaupun alatnya masih primitive tetapi banyak orang yang menikmatinya.Seiring dengan perjalanan waktu maka peralatanpun mengalami perubahan tepatnya pada awal abad ke20, perbaikan dibuat di permainan ini. Bola terbuat dari seluloid sedangkan raket terbuat dari karet yang ditempelkan pada tangkai kayu.Pada 1921, Perkumpulan Tenis Meja didirikan di Inggris.10 tahun
kemudian di inggris diadakan Kejuaraan Dunia tenis meja yang pertama juga diadakan di sana.Sedangkan Pada tanggal 15 januari 1926 barulah didirikan organisasi yang mengatur pertenis mejaan dunia yang salah satu tokohnya adalah Dr George Lehman.Di Amerika ting dan pong menjadi nama untuk tenis meja. Waktu itu alat yang digunakan adalah bola plastic dan alat dayung. Karena bunyi yang dihasilkan dari benturan bola plastic dan dayung maka suaranya khas dan orang Amerika menyebut dengan ting-pong.Olah raga ini diperkenalkan di Amerika Serikat oleh Parker Brothers.

Tenis meja jadi populer karena perlengkapan yang dipakai dalam bermain.permainan ini menggunakan alat yang simple dan sederhana jadi setiap orang bisa bermain,tetapi seiring dengan perkembangan dan perjalanan waktu sekarang tennis meja dikomersialkan.Dengan adanya komersialisai tenis meja maka sebelum turnamen pertama diadakan pada 1902, banyak orang yang sudah menulis buku peraturan.Akhirnya olahraga ini dikenal diseluruh dunia.Nama yang digunakanpun berbeda-beda tiap negara sesuai dengan dialek yang digunakan.namun olah raga ini baru diadakan di olimpiade pada tahun 1988.Di bagian terakhir 2000, badan internasional yang menguasai peraturan tenis meja mengadakan perubahan lain. Bola plastik yang dipakai di semua turnamen tidak akan lagi menggunakan 38mm tetapi malahan akan menggunakan 40mm versi. Ini dimaksudkan memperlambat permainan tetapi macam racket dan teknik dalam memukul bola masih menambatkannya untuk menonton.

Dalam penghitungan point juga dirubah,game point yang tadinya sampai 21 menjadi 11 jadi set yang dimainkan akan lebih cepat.Sistem mendapat angka juga diubah. Pemain akan mesti menyusul 11 titik mendapat angka sistem dan tidak lagi ke-21 yang membuat masing-masing set cepat dan menggairahkan.Di asia sendiri yang sekarang melahirkan pemain-pemain muda berbakat baru dikenali setelah tahun 1910 melalui china,jepang dan korea.sedangkan terbentuknya organisasi dari orang-orang yang berkepentingan dalam permainan tenis meja pada bulan februari 1952 bertepatan dengan diselenggarakannya kejuaraan tenis meja dunia yang ditempatkan di Bombay, india. Federasi ini mengumpulkan bangsa-bangsa asia sebagai peserta dalam kejuaraan dunia yang dikenal dengan nama the table tennis federation of asia (TTFA).

Dalam kinerjanya federasi ini telah mampu menyelenggarakan kejuaraan asia yang pertama di singapura tahun 1952,1954,1967,Tokyo,nagoya;jepang tahun 1953,1970, manila : Filipina tahun 1957,1963, Bombay ; india tahun 1960, seoul tahun 1964,dan dijakarta tahun 1969.namun sesuai dengan perkembangan tenis meja yang pesat di asia dan banyaknya minat untuk Negara-negara yang bergabung maka organisasi ini dianggap kurang mewakili kekuatan asia.Akhirnya pada bulan maret 1972, perwakilan dari asosiasi tenis meja china,korea dan jepang melakukan pertemuan di Beijing china untuk
membahas masalah-masalah tenis meja asia dan selanjutnya pada bulan 7 mei 1972 di adakan pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan dari 16 negara: kamboja, china, DPR Korea, Iran, Irak, Jepang, Kuwait, Lebanon, Malasyia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Srilangka, Siria, dan Vietnam,pertemuan inilah yang melahirkan (ATTU) Asian Table Tennis Union dan memilih kepengurusan (ATTU),Kejuaraan organisasi ini yang pertama diselenggarakan di Beijing September 1972.dan selanjutnya dilakukan diberbagai Negara peserta,Yokohama, Pyong-Yang,Kuala Lumpur,Calcuta,Jakarta, sejak tahun 1972 hingga tahun 1982.

Tujuan dibentuknya ATTU adalah :
1.      Untuk mempererat tali persahabatan antar pemain tenis meja dan rakyat dari negara-negara dan wilayah di Asia dan untuk memperdalam hubungan persahabatan antar masyarakat tenis meja dan pemain Asia dengan mereka dari benua-benua lain.
2.      Untuk mempertinggi popularitas, pengembangan dan prestasi tenis meja di Asia. Dasar pokoknya adalah : persamaan hak serta saling hormat menghormati antar sesame anggota uni, besar maupun kecil, serta konsultasi demokratik.Sampai tahun 1982 ATTU telah mendapatkan 32 anggota penuh dari Asia dengan dua associate member dari Oceania.Sekretariat ATTU di tempatkan di Beijing tempat domisilinya sekretasis jendral bulletin ATTU dalam bahasa Inggris yangn sudah diterbitkan sejak tahun 1979.ATTU mendapat pengakuan resmi sebagai satu-satunya wadah kontinental yang mengatur petenis mejaan di Asia, dari ITTF pada tahun 1975 bertepatan dengan penyelenggaraan general meeting ITTF ke 33 di Calcuta.Indonesia:Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar